Pada Jumat sehat pagi ini, 19 Oktober 2024 para guru SMA Negeri 1 Terusan Nunyai ke sekolah membawa KTP dan BPJS. Hal ini dilakukan karena sekolah mengadakan kegiatan skrining atau deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang ditujukan kepada seluruh guru. Kegiatan ini terselenggara berkat adanya kolaborasi sekolah dengan UPTD Puskesmas Bandar Agung.

Acara yang dimulai pada pukul 08.00 – 11.00 WIB di Ruang Guru. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menjaga kesehatan para guru. Skrining dan deteksi dini faktor risiko PTM hari ini meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, BB, TB, screening HIV serta konseling kesehatan. Petugas kesehatan dari UPTD Puskesmas Bandar Agung dipimpin oleh Pj.PTM Ns.Toyibah, S.Kep bersama dengan Tim ,Yayuk Supanda, Amd.Kep, Annisa sholehah, Amd.Kep, dan Nurlamrasa, Amd.Keb. Kegiatan ini berhasil memeriksa 49 guru beserta staf tata usaha.

Pemimpin program, Ns. Toyibah, S.Kep memberikan penjelasan “pentingnya deteksi dini, lebih baik mencegah daripada mengobati’’. Lebih jauh Ia menjelaskan bahwa PTM seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan deteksi dini.

Deteksi dini adalah langkah penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius. Kami berharap para guru dapat mengikuti pemeriksaan dengan baik dan menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian mereka” ujarnya. Selama kegiatan, para guru menjalani serangkaian pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti oleh tim medis. Selain pemeriksaan fisik, para guru juga mendapatkan konseling kesehatan yang memberikan saran mengenai pola makan, olahraga, dan manajemen stres.

Kepala sekolah SMAN 1 Terusan Nunyai, menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan ini ia mengatakan “Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pemeriksaan ini. Guru dengan fisik yang sehat diharapkan mampu memberikan pelayanan yang prima dalam setiap kegiatan pendidikan. Guru dengan jiwa yang sehat akan membangun pribadi guru yang bahagianya’’ ungkapnya.

Dengan berakhirnya kegiatan skrining ini, diharapkan para guru dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri dan menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian. Kesehatan yang baik akan mendukung kinerja optimal dalam mendidik siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

By smansa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *