Sejarah - SMAN 1 Terusan Nunyai

Sejarah

SMAN 1 Terusan Nunyai

Sejarah SMAN 1 Terusan Nunyai

SMA negeri 1 Terusan Nunyai terletak di jalan Negara km 84, desa Bandar Agung kecamatan Terusan Nunyai kabupaten Lampung Tengah provinsi Lampung. Sekolah ini populer dengan sebutan  smansa teruna. SMA ini adalah sekolah menengah atas yang berada di bawah naungan dinas pendidikan provinsi Lampung dan terletak di desa Bandar Agung. Nama Terusan Nunyai diambil dari nama kecamatannya. Sekolah yang lahir pada bulan pendidikan yakni bulan mei tahun 1992 

Tanggal 5 Mei 1992 SMAN 1 Terusan Nunyai mulai membangun sekolahnya sendiri di atas sebidang tanah seluas 18840 m2 berdasarkan Surat Keterangan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0216/O/1992. Tanah tersebut mulanya adalah lapangan sepak bola yang dihibahkan oleh Kepala Desa Bandar Agung kepada warganya untuk dialihfungsikan menjadi gedung sekolah. Dengan kepala sekolah pertamanya Bapak Drs. M. Ilyas Efendi.

SMAN 1 Terusan Nunyai ini telah mengalami dua kali perubahan nama. Sebelumnya sekolah ini bernama SMA Negeri 2 Terbanggi Besar atau lebih dikenal dengan sebutan SMANDA GIBES. Namun karena adanya pemekaran wilayah kecamatan Terbanggi Besar di Provinsi Lampung, maka sekolah ini bukan lagi masuk wilayah kecamatan Terbanggi Besar melainkan masuk wilayah kecamatan Terusan Nunyai, sehingga nama sekolah berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Terusan Nunyai atau lebih dikenal dengan sebutan SMANSA TERUNA. Sekolah ini memiliki website sendiri dengan alamat http://smansateruna.sch.id/ atau email [email protected].

Jurusan

Pada awal berdiri sekolah ini membuka 2 (dua) kelas/rombongan belajar yakni IPA( Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS( Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan jumlah siswa 70 siswa. Perkembangan sekolah ini cukup pesat dalam hal pembangunan gedung/ fasilitas sekolah. Pada tahun 1993, sekolah ini sudah memiliki 5 (lima) kelas/ rombongan belajar, tahun 1994 menjadi 8 (delapan) kelas/ rombongan belajar, tahun 1995 menjadi 11 kelas/ rombongan belajar, tahun 1996 menjadi 14 kelas/ rombongan belajar.

Kemudian pada tahun 1997-1998, sekolah ini membuka tiga jurusan yakni jurusan IPA, jurusan IPS, dan jurusan Bahasa Indonesia. Namun dalam tempo satu tahun ajaran sekolah, minat siswa dan warga sekitar sekolah pada jurusan Bahasa Indonesia di SMAN 1 Terusan Nunyai mengalami penurunan dikarenakan sulitnya siswa lulusan jurusan tersebut untuk dapat melanjutkan pendidikan ke yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi), sehingga penjurusan Bahasa Indonesia dihapuskan/ ditiadakan. Sejak tahun 1999  sekolah ini hanya membuka dua alternatif jurusan yakni IPA dan IPS.

SMAN 1 Terusan Nunyai