Literasi Bisik SMAN Terusan Nunyai Kulik Ragam Kehidupan Remaja

Berita SMAN 1 Terusan Nunyai
img
img
Admin 28 Oktober 2025

Literasi Bisik SMAN Terusan Nunyai Kulik Ragam Kehidupan Remaja

Smansateruna.sch.id - Komunitas Literasi Smansa Teruna (Kalsa) kembali  mengguncangkan imajinasi dan inspirasi para siswa. Dengan mengemas kegiatan literasi dalam wadah kegiatan yang disebut dengan Bincang Asyik (Bisik).

Mengambil tema, kehidupan remaja yang rapuh, kegiatan ini menyuguhkan sisi menarik berbagai siswa yang sukses dengan berbagai proses hingga mencapai sukses. Kegiatan literasi berlangsung penuh semangat sejak pukul 07.30 WIB di gedung lantai 3 pada Jumat (24/10/2025) yang dihadiri oleh seluruh siswa dan siswi kelas X dan dipandu oleh MC Rayhan Riyadi.


Ada 4 bintang tamu pada kesempatan ini Chika Ramadhani (XII.7) yang berprestasi di bidang nonakademik, juara cipta puisi tingkat nasional, Dani Erlangga (XII.7) aktif sebagai agen anti-perundungan, Shelyn Dewi Saputri (XII.12) juara 2 paralel tahun 2024 dan Dafi Azzura (XII.7) juara karate nasional yang mengharumkan nama Lampung.

Gelaran ini dimoderatori oleh Neliana Agustin (XII.7) dan Indra Ramadhani Hariyanto (XII.1). Adapun guru pendamping yang tampak hadir adalah Dwi Hendriyani, Nabila Putri dan Siti Habibah.  Hari itu dunia remaja yang rapuh diberi warna tentang cara menjaga privasi di media sosial, pentingnya berpikir bijak sebelum memposting sesuatu di dunia sosmed. Dani Erlangga mengajak agar remaja tidak mudah terbawa perasaan atau overthinking terhadap komentar orang lain. "Ayo kita menghindari hal-hal negatif, contoh  merokok atau pergaulan bebas. Fokuslah pada pendidikan terlebih dahulu, tak perlu pacaran," paparnya.


Dalam perbincangan hangat itu Shelyn Dewi Saputri menjawab pertanyaan dari moderator tentang pergi sekolah tanpa make-up. Hal ini menjadi bagian darinya, setelah ia mengubah cara pandang terhadap penampilan. "Kalau cantik itu tidak harus putih, yang penting kita percaya diri, menjadi diri sendiri, dan menjaga penampilan sesuai kepribadian kita," urainya.


Sementara itu Dafi Azzura menceritakan perjalanan prestasinya di dunia karate yang penuh tantangan dan perjuangan melawan bullying. "Awalnya saya ikut karate karena pernah dibully, dari situ saya ingin membuktikan diri. Mulai lomba di polres Tulang Bawang dan berhasil juara 3, saya berlanjut hingga ikut kejuaraan di Jakarta, Bogor, Malang, bahkan Riau, mewakili Lampung. Semua bisa dicapai jika kita konsisten dan cari pergaulan yang baik hindari pergaulan toxic, " kisahnya.  Bisik hari ini  diakhiri Rayhan dengan kalimat bijak penuh makna. Prestasi itu penting, yang tidak penting itu, mikirin pacar sama orang lain.


Penulis (Dinda Fitria & Ghaisani Irdina Kiyasati X. 10)