
Bukan Halangan! TKA SMAN 1 Terusan Nunyai Tetap 'ON' Meski Sempat Padam Listrik dan Sinyal Hilang saat Hujan
smansa.teruna.sch.id—Musibah teknis tak terduga tak mampu menghentikan jalannya Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMAN 1 Terusan Nunyai. Hari kedua pelaksanaan TKA, yang berlangsung di bawah guyuran hujan lebat, mendadak lumpuh sejenak akibat mati listrik total dan lenyapnya koneksi internet. Momen kritis ini sejatinya bisa memicu kepanikan massal, tetapi tidak di SMAN 1 Terusan Nunyai. Dengan kesigapan luar biasa, tim panitia di bawah komando Dra. Saptawati SB, langsung mengaktifkan rencana darurat.
Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA dan SMK resmi digelar pada tanggal 3 hingga 6 November 2025. Walau pelaksanaan TKA hanya berlangsung 4 hari, sekolah membentuk panitia kecil untuk kegiatan ini. Sejak Senin SMA negeri 1 Terusan Nunyai menggelar TKA di beberapa titik. Lab komputer, Lab kimia, hingga beberapa kelas menjadi tempat yang disterilkan agar kegiatan tersebut bisa berjalan lancar.
Terpantau, hari ke 2 TKA cuaca sempat hujan lebat dan mati listrik. Namun bukan menjadi hambatan. Karena sekolah telah melakukan mitigasi untuk hal-hal tersebut. Kepala SMAN 1 Terusan Nunyai, Dra. Ratnawati, M.Pd menyatakan semua telah dipersiapkan sebaiknya mungkin. "Kami siap untuk melakukan TKA sesuai arahan pusat. Panitia sudah dibentuk. Selama 3 bulan KBM anak kelas XII konsen untuk mapel yang menjadi mata uji TKA."
Gelombang pertama jatuh pada hari senin dan selasa 3-4 November 2025 yang terbagi menjadi 3 sesi. Dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut ;sesi 1 mulai jam 7.30 - 10.00wib. Sesi 1 10.30- 13.00wib dan sesi 3 pukul pukul 13.30-16.00 wib. Sementara itu Saptawati, mengatakan ada penyelia dari perguruan tinggi yang mengawasi TKA lewat zoom. "Pengawasan dari perguruan tinggi selalu hadir melihat nyata kegiatan TKA, ada juga proktor yang mengelola server TKA, dan pengawas silang. Pengawas tersebut berasal dari SMA Lentera dan SMA Gunung Madu" tuturnya menjelaskan. Demikianlah pelaksanaan TKA di sekolah ini. Suksesnya gelaran tersebut menjadi bukti nyata bahwa antisipasi adalah kunci keberhasilan di tengah tantangan paling tak terduga. (*)

