MENGENAL LEBIH DALAM, GURU INSPIRATIF 2024 SMANSA TERUNA DJITU

Berita SMAN 1 Terusan Nunyai
img
img
Admin 26 November 2024

MENGENAL LEBIH DALAM, GURU INSPIRATIF 2024 SMANSA TERUNA DJITU

Pada peringatan hari guru nasional (HGN) ke 30 yang jatuh pada Jumat, 25 November 2024 sekolah yang dipimpin oleh Dra. Ratnawati, M.Pd punya 6 guru inspiratif pilihan rekan sejawat. Penentuannya bersifat objektif karena berdasarkan polling yang dilaksanakan secara online pada 23 November 2024. Guru inspiratif adalah guru yang memiliki dampak mendalam bagi orang lain baik bagi anak didik ataupun rekan sejawat. Sebagai pilar pendidikan, seorang guru inspiratif tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga bisa menjadi teladan yang baik.

Guru inspiratif versi smansa teruna djitu tahun 2024, pilihan rekan sejawat adalah Maria Andreyati S.Pd, MM, Eni Lusiawati M.Pd, Dra. Saptawati SB, Warham, M.Pd, Widya Ningsih, S.sos, Gr dan Linda Widyawati, S.Pd.,M.Pd. Berikut cuplikan biografi hidupnya.

Maria Andreyati S.Pd, MM,

Guru sosiologi senior sekaligus pembina OSIS SMA Negeri 1 Terusan Nunyai ini adalah wanita berdarah Jawa timur. Ayahnya dari Kediri dan ibunya dari Surabaya. Terlahir di keluarga yang demokratis adalah anugerah tersendiri baginya. Walau orang tuanya menganut agama katolik, mereka membebaskan putra putrinya untuk memilih agama sesuai keyakinannya. Sehingga pada tahun 1995, ia mantap meninggalkan agama Katolik dan menjadi mualaf.


Ia menempuh pendidikan sekolah dasar dan menengah di Gunung Madu, lalu melanjutkan pendidikan Sarjana di STKIP PGRI Bandar Lampung dan pascasarjana di universitas Saburai Bandar Lampung dan mendapat gelar Magister Manajemen (MM).  Sosok Inspiratif yang membuatnya pada titik ini adalah Ayah dan Ibunya. “Mereka sosok yang tegas, disiplin, tanggung jawab dan penuh kasih sayang” ujarnya. Serta selalu mendoakan putra putrinya untuk mencapai cita– citanya. Mereka juga selalu memberikan motivasi yang membuat putra putrinya menjadi manusia yang berguna bagi bangsa negara dan masyarakat.

Guru yang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dengan seluruh kemampuannya demi kemajuan SMAN 1 Terusan Nunyai ini, telah mengajar 27 tahun tepatnya sejak pada tanggal 21 juli 1997. Pengalaman berharga sepanjang menjadi guru adalah ketika ia mencoba mendidik siswa dengan cara sedikit “keras” hasilnya memang ampuh. Siswa menjadi tenang dan duduk di bangku masing–masing untuk memperhatikan pembelajaran. Walau sedikit “keras”, ia juga berusaha menciptakan kelas ideal dengan memahami karakter murid bahkan wali muridnya. Selain itu ia kerap menggunakan media video dan cerita tentang pengalaman hidup untuk menarik motivasi siswa.

Sejak ia masuk, menjadi guru di SMAN 1 Terusan Nunyai, ia aktif memberi usulan saat rapat dinas. Seperti usulan untuk diadakannya ceremony perpisahan bagi anak yang lulus (kelas xii), upacara sumpah Pemuda, hari guru dan hari Pahlawan. “alhamdulillah usulan saya diterima dan dilaksanakan hingga saat ini” ucapnya dengan bahagia. Guru yang aktif di kegiatan pramuka ini selalu ingin belajar dan terus berkembang. Ia mengaku belajar dari pengalaman rekan sejawat untuk menjadi guru yang lebih baik. Kekuatan yang ia miliki sepanjang karir adalah kemampuannya beradaptasi dengan cepat, mengelola kelas, memberikan umpan balik dan inovatif dalam pembelajaran. Namun demikian ia juga memiliki tantangan di dalam mengajar yakni keterbatasan dalam penguasaan media digital dan karakteristik siswa yang beragam. Cita–citanya saat ini adalah ingin selalu meningkatkan kompetensi, bisa selalu mengajar dengan hati, nyaman, hubungan terjaga dengan harmonis sesama rekan guru dan wali murid.

Eni Lusiawati M.Pd,

Guru cantik dan mungil ini mengampu mata pelajaran matematika. Ia sulung dari 3 bersaudara, pasangan Achmad Rochani (Alm) dan Hj. Siti Juminah. Dia lahir di Taman Bogo, 27 Juli 1979 menikah dengan M. Amin Syaifudin dan karuniai 3 orang putri yakni Shafira, Syakila dan Sabyan.


Riwayat pendidikannya adalah TK Satya Dharma Sudjana Gunung Madu, SD Negeri 1 Gunung Madu, SMP Satya Dharma Sudjana Gunung Madu, SMA Negeri 1 Terbanggi Besar, sarjana Pendidikan Matematika Unila pada tahun 2002 dan pascasarjana jurusan Pendidikan Matematika Universitas Terbuka tahun 2014. Awal merintis karir dimulai dengan menjadi guru di sekolah Yayasan SMP Satya Dharma Sudjana Gunung sebelum menjadi ASN di SMA Negeri 1 Terusan nunyai pada Desember tahun 2002.

Selain mengajar, dia mendapat tugas tambahan menjadi Wali kelas dan staf kurikulum di bagian penilaian. Prestasi yang diraih selama menjadi guru

  • Mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak Angkatan 7 Lampung Tengah th 2022
  • Pengajar Praktik pada kegiatan Guru Penggerak Angkatan 11 Lampung Tengah tahun 2024

Motto hidupnya : terus bergerak menjadi versi terbaik dirimu hingga maut menjemput. "Hidup yang tak pernah diasah akan tumpul; teruslah belajar, berkembang, dan asah dirimu agar tetap relevan dalam setiap langkah. Pisau yang tajam tidak hanya memotong, tetapi juga membentuk. Begitu pula dengan pengalaman hidup yang mengasah karakter dan membentuk jiwa. 

Seperti pisau yang butuh waktu dan perhatian untuk diasah, hidup juga membutuhkan kesabaran dan usaha untuk mencapai ketajaman sejati." Jangan biarkan dirimu menjadi tumpul. Seperti pisau yang diasah, kehidupan juga membutuhkan pembaruan agar tetap efektif dan bermakna. Kekuatannya untuk terus berkembang, terletak pada komitmen tentang pembelajaran sepanjang hayat, layaknya pisau jika selalu digunakan untuk hal yang sama tanpa dirawat dan diasah maka ia akan tumpul, dan jika tidak digunakan sama sekali ia akan berkarat.

Tantangan yang dihadapi selama menjadi guru adalah

  • Mempertahankan semangat belajar,
  • Mencari dukungan, dan merawat kesehatan mentalnya, karena yang dihadapi bukan hanya beban kerja, tapi perkembangan pengetahuan, ide kreatif, dan juga beragamnya kebutuhan siswa.

Harapan jangka pendek dan kedepan adalah diberi nikmat sehat, tetap konsisten dan semangat untuk terus belajar, memperbaiki diri, berkarya dan berdampak, dimampukan memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak. 

Dra. Saptawati SB

Guru senior yang mengajar fisika ini telah mengabdikan dirinya hingga 30 tahun di dunia pendidikan. Dia adalah wakil kepala sekolah bagian kurikulum, alumni universitas Lampung jurusan fisika Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Terlahir di keluarga besar yang berprofesi guru dan memiliki suami yang merupakan guru juga adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Ayahnya seorang pensiunan tentara Angkatan Darat, ibunya adalah ibu rumah tangga.


Sosok inspiratif baginya adalah ke dua orang tua, dan 7 kakak perempuannya yang mengajarkan nilai disiplin dan kerja keras, serta ikhlas dalam kehidupan. Guru tangguh dan sabar ini memiliki pengalaman berharga, sepanjang menjadi guru. Hal tersebut adalah lingkungan kerja yang bervariatif. Ia pernah mengajar di sekolah yayasan, pernah mengajar di sekolah kecil hingga mengajar di sekolah yang besar. Dengan aturan, dan karakteristik sekolah yang berbeda membuatnya kaya pengalaman dalam menghadapi situasi dan masalah yang ada di sekolah. Baik masalah siswa, maupun masalah proses pembelajaran.

Adapun kekuatan terbesar dan terpenting yang ia miliki adalah keinginan untuk selalu melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan secara ikhlas, sabar, dan tanggung jawab.

Warham, M.Pd.

Sosok guru lelaki yang sempat menjadi primadona sekolah ini, memiliki latar belakang pendidikan sarjana dan pascasarjana jurusan pendidikan matematika. Menikah dengan seorang wanita yang juga guru membuat hidupnya semakin sempurna. Ia dikaruniai lima orang anak yang kebetulan anak perempuan semua.


Sadar akan pentingnya membekali anak dengan pendidikan, dia dan istri sepakat menyekolahkan anak-anaknya hingga pascasarjana. Hal ini terbukti dengan tiga orang putrinya telah rampung pendidikan jenjang sarjana ataupun pascasarjana. Anak ke empat masih duduk di bangku SMA kelas XII, sedangkan anak bungsung baru kelas 8 di SMP IT Bustanul Ulum.

Sosok yang menginspirasi dia adalah orang tuanya. Kasih dan teladan dari mereka selalu menjadi kekuatan baginya. Selain itu, selalu bersemangat menjadi guru, belajar hal-hal baru maupun yang lama adalah kelebihannya. Berkat ulet dan semangat yang dimilikinya, dulu ia selalu memenangkan ajang guru favorit tingkat sekolah. Selama 32 tahun, berkarir menjadi guru membuatnya terus berkembang. Banyak pengalaman dan network yang terbangun. Dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan dan profesi mengantarkannya menjadi Guru Teladan se- Lampung Tengah hingga 2 kali yakni pada tahun 2010 dan 2017.

Cita-citanya saat ini adalah menghantarkan anak-anak kelas 12 diterima masuk PTN dan ke depannya ia ingin menjadikan SMAN 1 Nunyai menjadi sekolah rujukan dan berkualitas. Dari lubuk hati terdalam ia ingin rekan sejawatnya semakin berkualitas dalam hidup. "Semoga bapak ibu guru SMAN 1 Terusan Nunyai menjadi guru yang semangat mengukir prestasi, bisa menjadi inspirasi bagi peserta didik, makmur secara financial, punya kompetensi yang bagus, dan memiliki rasa kebersamaan yang baik" harapnya.

Widya Ningsih, S.sos

Guru muda berbakat dan energik ini dilahirkan dari keluarga kelas proletar yang lekat dengan keterbatasan ekonomi. Dulu ia sempat ragu untuk bersekolah tinggi walaupun ia sangat ingin memenuhi diri dengan milyaran pengetahuan di jenjang perguruan tinggi yang ia impikan. Karena ia sadar bahwa hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Beruntung kedua orangtuanya memberi dukungan penuh, mereka kerja keras dan hidup hemat, mengesampingkan kebutuhan untuk sekolah anaknya.


Fakta inilah yang menjadikannya bertumbuh semakin kuat dan berani menghidupkan mimpi-mimpinya. Hingga pada akhirnya ia bisa meraih gelar sarjana dari Universitas Negeri Lampung (UNILA) pada tahun 2018. Lalu ia mendapat tawaran menjadi guru dari seorang kakak tingkat di kampusnya, melalui pesan singkat “dek ada lowongan ngajar Sosiologi tuh di SMA...”, begitu kenangnya.

Ternyata ini menjadi awal yang membawanya ke dalam perjalanan panjang. Perjalanan untuk terus belajar dan menjadikan rekan sejawat sebagai sumber teladan. Dalam 6 tahun perjalanan menjadi guru ia mengaku mendampingi anak-anak di sekolah berproses dalam menemukan pengetahuan baru, menemukan progres karakter yang kuat, selama proses belajar adalah hal yang paling mengesankan untuknya.

Anak muridnya adalah mereka yang mendapat label generasi stroberi. Dalam perspekstif Sosiologi tentang konsep pengelompokan sosial, anak-anak ini dikenal sebagai generasi Z. Anak-anak yang lahir dan tumbuh bersama IoT (Internet of Things), memiliki kreatifitas tinggi, mudah beradaptasi pada perubahan, namun akrab dengan kerentanan kesehatan mental. Kondisi tersebut, mendorongnya untuk terus belajar meningkatkan kapasitas diri sebagai pendidik di abad 21. Era dimana disrupsi dinamika yang serba cepat menjadi hal yang lumrah dia temui.

Di sekolah ia selalu berusaha menumbuhkan kolaborasi bersama anak-anak untuk menyajikan suasana belajar yang nyaman tanpa tekanan termasuk bebas dari kekerasan simbolik, ditandai dengan keberanian anak-anak bersuara, saling silang pendapat yang tentunya tetap dibarengi dengan sikap menghormati keberadaan rekan belajar di kelas.

Walau sangat menikmati dunianya yang sekarang, ia tetap tak melupakan mimpinya untuk terus menggapai asa ke pendidikan lebih tinggi. “ Perjalanan untuk terus bertumbuh dan berkembang serta bergerak menjadi seorang manusia yang bermanfaat bagi banyak manusia lainnya, Laa haula wa laa quwwata illa billah”tuturnya optimis.

Linda Widyawati, M.Pd

Guru seni berkacamata ini dilahirkan dari orang tua yang berprofesi guru semua. Sejak bangku sekolah dasar, ayahnya selalu memberikan motivasi untuk selalu menjadi petugas upacara bendera. Hal ini bertujuan untuk melatih mentalnya. Sehingga sejak kecil, dia sudah aktif bertugas menjadi pembawa acara, pembaca UUD 1945 dll. Ia selalu “ambil bagian” pada kegiatan - kegiatan di sekolah.


Selain mental, orang tuanya juga menanamkan karakter - karakter baik lainnya. “Alhamdulillah saya selalu dididik mandiri dari kecil sehingganya ketika saya berkeluarga, saya bisa menopang diri saya dengan kemandirian” ucapnya. Selain mandiri ia adalah orang yang optimis dan tak bisa “diam”. Ia gemar mencoba hal-hal baru.

Sejak bangku sekolah dasar ia selalu masuk top five (lima besar) di kelasnya. Pendidikan sekolah dasar dan menengahnya dimulai dari SDN 8 Dayamurni, SMPN 1 Tumijajar, dan SMAN 1 Tumijajar yang terletak di Kabupaten Tulang Bawang Barat, provinsi Lampung. Pada tahun 2004 ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) fakultas bahasa dan seni jurusan pendidikan seni program studi pendidikan seni rupa dan meraih gelar sarjana tepat waktu yakni pada Juli 2008.

Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia mencoba peruntungan ikut seleksi tes CPNS di Lampung. Walau hati kecilnya ingin kembali ke Yogyakarta. Hal ini akan diwujudkannya jika ia tak lulus tes. Akhir Desember 2008 hasil tes keluar ternyata ia lulus dan diangkat PNS (Pegawai Negeri Sipil) dengan penempatan di SMA negeri 1 Terusan Nunyai tahun 2009.

Sebagai wujud rasa syukur dan cinta terhadap ilmu pengetahuan ia langsung melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) di Universitas Negeri Lampung (UNILA) jurusan teknologi pendidikan. “Ternyata jalan saya itu berada di Lampung ! Allah mengijabah saya untuk menjadi PNS di Lampung mulai dari tahun 2009. Kuasa Allah itu luar biasa ! Saya menyelesaikan S2 tepat saat saya berulang tahun di bulan Agustus. Jadi di bulan tersebut tahun 2012 saya wisuda dan meraih gelar Magister Pendidikan. Kado yang sangat berharga ; hadiah saya kepada orang tua (2 sosok manusia yang selalu menjadi inspirasiku)” kenangnya.

Demikian cuplikan biografi guru inspirasif SMAN 1 Terusan Nunyai. Akhir kata semangat untuk kita semua guru Indonesia, terutama rekan-rekan guru SMANSA Teruna Djitu dalam memberi yang terbaik untuk negeri. Mudah-mudahan kita bisa menjadi inspiratif bagi sesama dengan versinya masing-masing.